Name

Email *

Message *

Life is Beautiful




"Ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan saat kalian sedang tertikam belati sedih, salah satunya dengan menterjemahkan banyak hal yang menghiasi dunia dengan cara tak lazim, saat melihat gumpalan awan diangkasa, saat menyimak wajah-wajah lelah pulang kerja, saat menyimak tampias air yang membuat bekas di langit-langit kamar. dengan pemahaman secara berbeda maka kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda pula, memberikan kebahagiaan utuh yang jarang disadari atas makna detik demi detik kehidupan - Tere Liye 

Didalam hidup ini kita tidak bisa memilih apa yang akan terjadi di setiap detik berikutnya dalam hidup kita, kita hanya bisa memilih bagaimana cara menterjemahkan setiap hal yang menghiasi kehidupan, hanya itu domain kita sebagai manusia. dalam menjalani hidup tidak ada seorangpun yang mutlak bahagia, kesedihan dan kebahagiaan silih berganti bagai siang dan malam. tidak sering masalah datang memaksa kita putus asa, namun sinar harapan kebahagian selalu terbit saat kita tidak pernah menyerah, kita berhak atas ketenangan hati dan hanya kita yang dapat meraih ketenangan itu dengan memilih sikap atas semua kejadian yang menghiasi kehidupan kita.
Tuhan maha adil, setiap dari kita telah di beri takdir berbeda, tetapi kita perlu berpikir lebih tentang diri kita, untuk apa kita hidup, dan kemana kita akan kembali untuk dapat menemukan kebenaran bahwa Tuhan itu adil.

Ada sebuah kisah dari film Life is Beautiful dengan latar belakang perang dunia kedua.
Roberto Benigni, ayah dari seorang anak kecil berusia tujuh tahun, Ia dipisahkan dengan istrinya oleh Nazi. Benigni dan anaknya menjadi tawanan tentara Nazi Jerman di kamp konsenterasi di Auschwitz. Mereka sudah tidak lagi memiliki kebebasan hidup dalam suatu kawasan yang dilingkari kawat berduri dan di jaga ketat pasukan Nazi bersenjata lengkap, serta anjing pemburu yang ganas, namun Benigni mengkondisikan anaknya dengan mengatakan bahwa mereka sedang bermain perang-perangan sehingga anaknya termotifasi untuk menang.

Pada suatu malam yang sangat dingin, dimana pakaian tidak memadai serta kekurangan makanan, anaknya mulai merasakan penderitaan dan kebosanan yang amat sangat. Sang anak ingin menghentikan permainan tersebut dan berkata ''Saya tidak mau melanjutkan permainan ini'' Benigni merasakan perasaan sang anak. ''Baiklah kita menyerah kalah, mari kita hentikan permainan ini'' sambil membereskan perlengkapan yang di milikinya, kemudian Benigni berkata lirih kepada sang anak ''Kita kalah, dan hadiah sebuah tank akan diambil oleh orang lain.'' Sang anak menatap ayahnya dan tiba-tiba berseru, ''Tidak Ayah, saya ingin memenangkan permainan ini dan mendapatkan hadiah sebuah Tank!.

Suatu hari tiba-tiba pasukan Jerman melakukan pembunuhan massal di kamp konsentrasi, setelah mengetahui bahwa pasukan sekutu akan menguasai kota Auschwitz Benigni harus menyelamatkan anak dan istrinya, Maka mereka berdua melarikan diri dari kamar untuk mencari tempat persembunyian. Benigni menyembunyikan sang anak di dalam sebuah kotak kecil. Benigni berkata ''Nak, hari ini adalah puncak permainan. Kita harus menang. Kamu harus bersembunyi di dalam kotak ini dan jangan sampai terlihat oleh siapapun karena semua orang akan mencarimu, kamu harus mendapatkan hadiah sebuah Tank.'' Maka Benigni memasukan sang anak kedalam kotak tersebut. Lalu Benigni mencari istrinya, sementara itu proses eksekusi atau pembantaian sedang berlangsung dengan keji. Malang Benigni, dia tertangkap oleh tentara Nazi, Dia di gelandang oleh seorang tentara Nazi, dan ketika mereka berjalan bertepatan melewati kotak kecil di mana sang anak bersembunyi, serta moncong senapan mengarah di belakang kepala Benigni, sang anak menatap dari lubang persembunyiannya. Seketika Benigni tersadar bahwa ia sedang diawasi anaknya, dan Ia langsung berjalan dengan sikap tegak layaknya tentara yang sedang berparade sambil memberi hormat.

Sang anak merasa senang. Dua menit kemudian terdengar suara tembakan menyalak di balik tembok.
Benigni di tembak mati, namun sang anak belum menyadarinya Ia masih tetap bersembunyi, sesuai pesan sang ayah, tiga jam kemudian, tiba-tiba terdengar suara menderu-deru. Sebuah tank Amerika lewat di depan tempat persembunyian sang anak, sang anak langsung meloncat keluar sambil menatap tank Amerika tersebut dan berkata ''Inilah hadiahku, aku menang ayah...'' Tank tersebut berhenti, seorang tentara Amerika mengangkat anak tersebut dan mengikutsertakannya masuk kedalam tank. Sang anak memenangkan permainan ini.

Ini adalah kisah dari sebuah film peraih Oscar yang berjudul ''Life is Beautiful''. Kisah ini sekiranya bisa menggambarkan bagaimana dia mampu menentukan pilihan, sikap, dan reaksi, atas kejadian yang menimpa anak dan dirinya, kemampuan mengendalikan hati dan pikiran. Meskipun secara fisik ia terbelenggu, namun ia mampu berpikir merdeka, itulah yang disebut kemerdekaan sesungguhnya. Kamp konsentrasi Auschwitz hanya bisa membelenggu fisiknya, namun tak mampu membelenggu pikirannya.

''Jangan mau sedih, marah, kecewa, dan takut karena ada faktor luar. Kalianlah yang berkuasa terhadap diri kalian sendiri, jangan serahkan kekuasaan kepada orang lain. Orang boleh menodong senapan, tapi kalian punya pilihan, untuk takut atau tetap tegar. Kalian punya pilihan di lapisan diri kalian paling dalam dan itu tidak ada hubungannya dengan pengaruh luar.''- Ahmad Fuadi

Demikianlah hidup ini bukan tentang baik atau buruk sebuah kejadian tetapi tentang bagaimana menyikapi semua kejadian itu dengan hati dan pikiran yang merdeka, jadi pilihlah suasanan hati dalam situasi paling kacau sekalipun, semoga bermanfaat.






1 comment:

  1. Iron Strike Classic Steel vs Titanium-Arts.com
    The Iron Strike Classic is a modern steel mens titanium rings version of the Iron Strike that offers a flat bottom edge, a grip on all titanium grey surfaces and a titanium ore terraria modern gold titanium alloy look infiniti pro rainbow titanium flat iron with

    ReplyDelete

 
Support by Blog &
Member of Kopizine and Loenpia.net