Name

Email *

Message *

Konsep Indonesia Ke depan Sebagai Negara Kepulauan



Allah swt telah memberikan rahmat begitu besar bagi bangsa ini Indonesia yang diperkaya dari sumberdaya alamnya, begitu banyak sumberdaya manusianya,  dan mempunyai lokasi baik dari sudut geopolitik maupun dari sudut ekonomis sangat strategis serta mempunyai sumberdaya alam yang memadai baik di daratan, di antara pulau-pulaunya, maupun yang ada di lautan yang mengitari pulau-pulau itu, karunia yang begitu besar ini tinggal bagaimana kita mengelola dan memanfaatkannya.

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Fa-biayyi alaa’i Rabbi kuma tukadzdzi ban. (Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?).

Sudah begitu besar nikmat yang diberikan kepada bangsa ini, maka kita menjadi kufur nikmat jika kita tidak bisa mengelola dan memanfaatkan apa yang kita miliki ini untuk kemakmuran dan kemajuan bangsa kita.
Mengenai negara kepulauan, Sultan di Malaka bernama Sultan Iskandar Syah menulis sebuah kitab yang si sebut Qanun laut kesultanan Malaka, itu adalah satu interprentasi hukum islam terhadap masalah kelautan mengingat posisi selat Malaka yang sangat strategis pada waktu itu yang menjadi sasaran para perompak mulai dari srilangka sampai ke majapahit, qanun ini memberikan kewenangan kepada malaka bertindak sebagai sebuah negara maritim untuk mengamankan selat malaka yang sejak abad awal 16 memberikan peran strategis dalam menghubungkan antara asia barat, asia tengah, dan asia timur yang pada waktu itu orang eropa belum sampai ke kawasan asia.

Tentang hukum laut internasional, ketika perserikatan bangsa bangsa pada tahun 1982 akhirnya mensahkan apa yang disebut dengan united nations convention on the law of the sea konfensi PBB tentang hukum laut, dengan itu maka penegasan indonesia sebagai archipelago state menjadi jelas, laut diantara dua pulau adalah wilayah teritorial negara itu, dan kalau sebuah negara dinyatakan sebagai sebuah negara kepulauan maka dia dapat mengklaim laut teritorial 200 mil dari garis pantai, dan ketika air surut terjauh ketika terjadi surut di laut maka bisa diklaim sebagai zona ekonomi eksklusif walaupun dia bukan teritorial langsung dari negara itu.
Kombinasi antara pembangunan kekuatan militer dengan pertahanan ekonomi Indonesia di laut dalam konteks kedaulatan negara sangat penting, karena keutuhan teritorial mutlak bagi sebuah negara. 

Indonesia telah membuka 3 alur laut sebagai pintu bagi perlintasan international dalam arti yang memberikan perlintasan damai, yang pertama adalah laut china selatan sampai ke selat sunda, lalu masuk ke lautan hindia, kedua adalah selat makasar dan selat lombok, ketiga dari manokwari sampai kepulauan aru yang ada di selatan menuju ke Australia.
Kita tidak bisa terus membiarkan kita lemah di laut dan ini terkait dengan sumberdaya mineral yang ada di laut, jika kita berbicara masalah pertambangan, semestinya Indonesia sudah melangkah dari penambangan konventional sekarang ini menuju penambangan inkonventional dengan menambang metal mineral langka yang sesungguhnya menjadi teknologi masa depan dan kekuatan energi masa depan, jika kita bisa menambang semua unsur mineral, dan ternyata kemudian kita bisa menemukan yang disebut platinum group metals yang mengandung komposisi (rhodium, rhuthenium, palldium, osmium, iridium dan platinum) yang sebetulnya merupakan bahan untuk membuat baterai abadi.
Jika kita menemukan metals separuh saja, katakanlah titanium yang dibuat chip, dengan begitu komputer kecepatannya akan 20 kali lebih cepat dari komputer yang ada sekarang, itu kalau kita buat chip, lalu kalau kita berikan itu ke korea utara dan di pasang di rudalnya maka kecepatan rudal korea utara akan lebih cepat daripada kecepatan rudal manapun yang ada sekarang, itulah saatnya Indonesia ini akan mendikte Dunia, konflik antara Israel dengan Iran misalnya, kita berikan metal pada iran maka rudal iran bisa menghancurkan israel dalam sekejap, begitupun jika kita beri pada israel, maka rudal Israel bisa menghancurkan Iran dengan sekejap. Kita bisa menawar kepada negara-negara lain untuk berkerjasama mengembangkan PT PAL dan beberapa alutsista di laut, termasuk realfreegate, termasuk destroyer yang sampai saat ini kita belum punya dan kita katakan kepada mereka bahwa kita punya metalsnya yang mereka tidak punya. Indonesia mampu mendikte Dunia jika masuk ke tambang inkonventional dan menguasai mineral-mineral baru.

Dunia hanya bisa menghasilkan europium sekitar 2000 ton per 1 tahun dan europium itu dipakai untuk membuat uang euro yang berbentuk logam, euro prinsipnya sama dengan dinar, 1 dinar = 2 kambing di jaman Nabi Muhammad saw, hari ini ada uang 1 dinar harganya kurang lebih 4 juta rupiah setara dengan 2 kambing juga, artinya nilai mata uang tersebut tetap stabil sepanjang perkembangan zaman. Jika uang dinar anda pukul dan hancurkan lalu di bawa ke toko emas harganya tetap dan tidak berubah, begitupun dengan europium yang terbuat dari metals, 100 euro jika anda koyak-koyak hancur tetap saja harganya 100 euro, berbeda dengan rupiah yang ketika di sobek hancur tidak akan berlaku lagi nilai uangnya.
Selama ini dunia hanya bisa menghasilkan 20 ribu ton europium pertahun, maka Indonesia bisa menghasilkan 20 ribu ton europium dalam 1 bulan saja jika mampu masuk ke tambang inkonventional. Jika pada suatu saat kita mengganti uang rupiah dan kita cetak kertas yang memakai europium dan uang rupiah berubah menjadi europiah misalnya, maka 1 rupiah sama nilainya dengan 1 euro.

Perubahan itu harus datang dari atas tetapi harus tetap berinterpretasi kepada rakyat supaya adil dan sejahtera, kalau kita membangun ekonomi kerakyatan dari bawah tapi tugas negara membangun kekuatan itu dari atas untuk mensejahterakan yang dibawah begitu juga kita mengkaji ulang semua konsep negara kepulauan kita dalam kaitannya dengan pembagunan armada kita di laut.
Saat ini kita semua tau bahwa cabe merah, jahe, bawang merah, bawang putih kita impor dari china, pertanyaannya apakah orang-orang di indonesia ini tidak bisa menanam cabe atau bawang dan jahe?.
Bisa, masalahnya adalah armada angkutan atau armada dagang antar pulau di Indonesia mati selama 12 tahun terakhir. Kalau sekiranya itu orang kalimantan barat menanam cabe atau menanam jahe bayak-banyak dan ketika mereka produksi, masalahnya siapa yang akan mengangkut cabe itu ke pulau jawa atau ke pulau lainnya, sebab itu satu kontener jahe dari Thiongkok di bawa ke Jakarta lebih murah ongkosnya dari pada membawa satu kontener jahe dari pontianak ke Jakarta.
Ini karena archipelago state kita abaikan pembangunan armada kita di laut bukan saja pangkalan militer, tetapi juga armada perdagangan kita di laut. Kalau kita sungguh-sungguh memahami negara kita sebagai negara kepulauan, mengerti akan laut, tau apa yang harus dikerjakan di laut maka laut sebenarnya akan menjadi basis kemakmuran Indonesia di masa mendatang.
Laut Indonesia luar biasa dan memiliki potensi ekonomi yang begitu besar baik untuk perikanan, pertambangan, bahkan sumber air di masa depan.

۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Kalau suatu saat kita pompa air tawar yang murni yang ada di bawah laut, maka itu akan memberi arti dan nilai ekonomis yang sangat tinggi.

Demikianlah Indonesia yang begitu besarnya nikmat yang diberika oleh Allah swt dengan sumberdaya alamnya yang berlimpah, semoga kita semua tidak menjadi kufur nikmat terhadap apa yang telah diberikan Allah swt dan dapat memanfaatkannya dan mengelolanya dengan baik.

sumber : Prof. Yusril Ihza Mahendra. Unpad 21 Desember 2013. 





1 comment:

 
Support by Blog &
Member of Kopizine and Loenpia.net